Kemunculan layanan Over-The-Top (OTT) seperti WhatsApp, Netflix, dan Zoom telah mengubah lanskap seluler. Meskipun layanan ini tersedia untuk pengguna, namun tetap memakan pendapatan operator telekomunikasi. Bagaimana dampak OTT terhadap dunia usaha dan bagaimana tantangan-tantangan ini dapat diatasi?
1. Apa saja layanan OTT dan dampaknya? Layanan OTT adalah layanan konten atau sesuai permintaan yang disediakan melalui Internet tanpa memerlukan infrastruktur khusus dari operator telekomunikasi. Misalnya, pengguna dapat melakukan panggilan video melalui Zoom dan mengirim pesan melalui WhatsApp tanpa bergantung pada pesan teks atau layanan telepon tradisional.
Akibatnya, pendapatan operator dari layanan inti seperti SMS, panggilan suara, dan roaming menurun secara signifikan. Menurut laporan GSMA, pendapatan perpesanan operator global telah turun 20% dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya penggunaan aplikasi perpesanan instan seperti WhatsApp dan Telegram.
2. Mengapa OTT mengurangi keuntungan industri? Alasan mengapa OTT menimbulkan masalah bagi operator telekomunikasi adalah sebagai berikut:
Gratis atau lebih murah: Banyak layanan OTT tersedia gratis atau lebih murah daripada layanan tradisional. Misalnya, menelepon melalui WhatsApp dan Zoom lebih ekonomis daripada panggilan telepon biasa.
Kenyamanan: Layanan OTT dapat diakses di mana saja, kapan saja, selama ada koneksi internet. Hal ini menyebabkan pengguna beralih dari layanan telepon terbatas ke paket tertentu. Semua fitur: Aplikasi OTT menawarkan fitur premium, seperti panggilan video, berbagi file, dan konferensi grup, yang tidak tersedia pada layanan terkelola.
3. Strategi pelaku industri untuk OTT
Meski OTT menakutkan, pemain seluler tidak tinggal diam. Beberapa strategi untuk mengatasi tantangan ini meliputi:
Kolaborasi dengan penyedia OTT: Beberapa operator memilih untuk berkolaborasi dengan penyedia OTT. Misalnya, menawarkan akun online khusus yang mengoptimalkan penggunaan aplikasi seperti Netflix atau Spotify. Mengembangkan layanan data: Operator mulai berfokus pada layanan data, seperti paket jaringan dan layanan cloud, untuk menggantikan pendapatan yang hilang dari layanan tradisional.
Meningkatkan kualitas jaringan: Dengan meningkatkan kualitas jaringan 4G dan 5G, operator berharap dapat menarik lebih banyak pelanggan yang membutuhkan koneksi cepat untuk menggunakan layanan OTT.
Menyediakan layanan bernilai tambah: Operator juga mulai menyediakan layanan tambahan seperti keamanan siber, Internet of Things (IoT), dan solusi digital perusahaan.
4. Masa depan pekerjaan mobile
Kelangsungan hidup OTT tidak dapat dielakkan, tetapi tidak berarti akhir bagi industri telekomunikasi. Faktanya, hal inilah yang mendorong para manajer untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan mengadopsi teknologi baru dan menyediakan layanan yang tepat, operator dapat tetap kompetitif di dunia digital.
Penutupan
OTT telah mengubah cara kita berkomunikasi dan mengakses konten, tetapi juga menghadirkan tantangan baru bagi operator telekomunikasi. Meskipun pendapatan tradisional mereka menurun, masih banyak peluang untuk inovasi dan pertumbuhan. Dengan strategi yang tepat, penyelenggara dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang semakin kompetitif. Era digital penuh tantangan, tetapi juga menawarkan peluang!
OTT adalah transisi antar pelaku industri: tantangan baru di era digital
