
Shenyang, yang merupakan ibu kota dari Provinsi Liaoning di timur
laut Tiongkok, adalah sebuah kota yang kaya dengan sejarah, budaya, serta kekuatan industri. Sebagai pusat ekonomi, politik, dan budaya di wilayah Dongbei (Timur Laut Tiongkok), Shenyang memberikan kombinasi unik antara warisan kekaisaran Dinasti Qing serta modernitas industri yang sedang pesat berkembang. Dengan daya tarik arsitektur bersejarah, makanan khas, dan posisi strategisnya di jalur perdagangan menuju Korea dan Rusia, Shenyang merupakan kota yang menarik untuk dijelajahi.
Sejarah dan Budaya Shenyang
Jejak Kekaisaran di Timur Laut
Shenyang memiliki sejarah yang panjang yang mencakup lebih dari 2. 000 tahun. Kota ini terkenal sebagai tempat kelahiran Dinasti Qing, dinasti terakhir dalam sejarah kekaisaran Tiongkok. Salah satu bukti peninggalan kejayaan masa lampau adalah Istana Kekaisaran Shenyang (Mukden Palace), yang dibangun pada awal abad ke-17 dan menjadi daerah tinggal para kaisar awal Dinasti Qing sebelum mereka memindahkan ibu kota ke Beijing.
Istana ini sering disebut sebagai “Kota Terlarang Kedua” karena kesamaannya dengan Forbidden City di Beijing, dan saat ini telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dengan arsitektur khas Manchu, ukiran kayu yang rumit, serta koleksi peninggalan kekaisaran, Mukden Palace menjadi daya tarik utama bagi mereka yang mencintai sejarah.
Budaya Multietnik dan Tradisi Lokal
Shenyang juga merupakan sebuah kota yang memiliki populasi multi-etnik, termasuk komunitas Manchu, Han, Hui, dan Korea, yang hidup berdampingan dan memperkaya kehidupan budaya kota. Festival tradisional seperti Festival Es dan Salju, serta pertunjukan seni lokal seperti Opera Manchu, menjadi bagian penting dari identitas budaya Shenyang.
Di samping itu, kota ini terdapat museum-museum menarik seperti Museum Provinsi Liaoning, yang memamerkan artefak sejarah, lukisan kuno, dan relik budaya dari berbagai masa.
Daya Tarik Wisata Shenyang
Istana Kekaisaran dan Mausoleum Kekaisaran
Di samping Istana Shenyang, para wisatawan juga dapat mengunjungi Mausoleum Zhao dan Mausoleum Fu, dua kompleks makam megah milik keluarga kekaisaran Qing. Kedua lokasi ini terletak di pinggiran kota dan dikelilingi oleh taman luas, gerbang batu, serta patung penjaga spiritual, menjadikannya sebagai tempat wisata budaya sekaligus area rekreasi yang tenang.
Taman dan Kehidupan Kota
Shenyang juga menyediakan banyak taman kota yang cantik, seperti Beiling Park dan Nanhu Park, yang menjadi tempat favorit warga lokal untuk berjalan santai, berolahraga, atau menikmati keindahan musim semi dan gugur. Di musim dingin, taman-taman ini berubah menjadi lokasi bermain salju dan es yang menyenangkan.
Kawasan Taiyuan Street dan Middle Street adalah pusat perbelanjaan yang ramai dihuni berbagai toko, restoran, dan pusat hiburan yang mencerminkan sisi modern kota ini.
Shenyang sebagai Pusat Industri dan Ekonomi
Basis Industri Berat Tiongkok
Sejak awal abad ke-20, Shenyang telah menjadi pusat industri berat Tiongkok, terutama dalam bidang manufaktur, otomotif, dan mesin. Kota ini dikenal sebagai “Detroit-nya Tiongkok” karena banyaknya pabrik mobil dan perusahaan teknologi yang beroperasi di daerah ini, termasuk perusahaan besar seperti Brilliance Auto dan Shenyang Machine Tool.
Kawasan Shenyang Economic and Technological Development Zone (SETDZ) menjadi bukti komitmen kota ini untuk mengembangkan industri modern dan menarik investor global, terutama di bidang energi terbarukan, AI, dan otomatisasi.
Transportasi dan Konektivitas
Shenyang juga merupakan pusat transportasi utama di timur laut Tiongkok. Dengan kereta cepat yang menghubungkan ke Beijing, Harbin, dan Dalian, serta Bandara Internasional Taoxian, kota ini mudah dijangkau oleh para wisatawan dan pelaku bisnis. Transportasi publik dalam kota seperti metro Shenyang terus diperluas untuk mendukung pertumbuhan kota dan mobilitas warganya.
Kuliner Khas Shenyang
Shenyang terkenal dengan masakan Dongbei, yang memiliki rasa gurih, berani, dan porsi besar. Hidangan seperti guo bao rou (daging babi goreng manis asam), dumpling ala Manchu, dan berbagai hidangan fermentasi menjadi kesukaan lokal. Pasar malam di Xita (Kota Barat), yang terkenal dengan pengaruh budaya Korea-nya, juga menawarkan beragam camilan unik yang menggoda selera.
Tak ketinggalan, minuman hangat seperti teh jahe dan sajian musim dingin seperti hotpot Dongbei sangat digemari pada musim dingin yang bersalju.