Di tengah konflik yang semakin memanas antara Israel dan Gaza, laporan mengenai penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) pengenal wajah oleh militer Israel untuk menangkap dan menculik warga Gaza telah menimbulkan kecaman internasional. Teknologi canggih ini, yang sebelumnya digunakan dalam bidang keamanan dan penegakan hukum, kini dilaporkan digunakan untuk melacak dan menculik ribuan warga sipil yang tak berdosa, menyebabkan banyak dari mereka hilang tanpa jejak.
Teknologi AI Pengenal Wajah dan Penggunaannya dalam Konflik
Teknologi AI pengenal wajah adalah alat yang memanfaatkan algoritma canggih untuk memindai dan mengenali wajah individu dari foto atau video. Teknologi ini dapat mengidentifikasi orang dengan sangat akurat, bahkan dari jarak jauh. Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi ini untuk tujuan militer dan keamanan, termasuk untuk memantau gerakan orang-orang di wilayah konflik seperti Gaza.
Namun, dalam konteks konflik yang sedang berlangsung, teknologi ini telah disalahgunakan. Warga Gaza, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak, dilaporkan menjadi target dari pengawasan massal yang dilakukan oleh militer Israel. Dalam banyak kasus, warga sipil ini ditangkap atau diculik tanpa proses hukum yang jelas, seringkali hanya berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh sistem AI.
Dampak Penggunaan Teknologi AI terhadap Warga Gaza
1. Ribuan Warga Hilang Tanpa Jejak
Laporan terbaru menyebutkan bahwa ribuan warga Gaza telah menghilang sejak penggunaan teknologi AI pengenal wajah oleh militer Israel. Banyak keluarga yang kehilangan anggota mereka tanpa informasi lebih lanjut mengenai keberadaan atau kondisi mereka. Beberapa laporan menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka dibawa ke penahanan tanpa proses pengadilan yang sah, sementara yang lainnya dibiarkan terpisah dari keluarga mereka tanpa pemberitahuan yang jelas.
Ini mengarah pada peningkatan jumlah orang yang tidak diketahui nasibnya, dengan organisasi kemanusiaan internasional mendesak agar akses ke informasi dan komunikasi untuk keluarga korban segera dibuka.
2. Pengawasan dan Pencabutan Privasi
Teknologi AI pengenal wajah ini tidak hanya menyebabkan hilangnya warga sipil, tetapi juga berkontribusi pada pelanggaran serius terhadap hak privasi. Dengan kemampuan untuk memindai wajah dari jarak jauh melalui kamera di ruang publik, seluruh wilayah Gaza sekarang berada di bawah pengawasan ketat, di mana individu-individu dapat dipantau sepanjang waktu tanpa persetujuan mereka. Ini semakin memperburuk kondisi kehidupan warga sipil yang sudah berada dalam situasi yang sangat sulit.
3. Meningkatkan Ketegangan Internasional
Penggunaan teknologi AI dalam konteks ini menambah ketegangan internasional, karena banyak negara dan organisasi hak asasi manusia mengecam tindakan ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa negara menganggap tindakan Israel ini sebagai perang terhadap kemanusiaan, di mana warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik diperlakukan sebagai sasaran yang sah untuk intervensi militer.
Reaksi Dunia Terhadap Penggunaan Teknologi AI
Kecaman dari Organisasi Hak Asasi Manusia
Organisasi hak asasi manusia internasional, seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, telah mengeluarkan pernyataan yang keras menentang penggunaan teknologi AI untuk penculikan warga sipil. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperburuk penderitaan warga Gaza yang telah lama mengalami ketidakpastian akibat konflik yang berkepanjangan.
Pakar hak asasi manusia menegaskan bahwa penggunaan teknologi seperti ini harus dibatasi ketat dan hanya digunakan dalam kerangka yang sah, serta tidak mengorbankan keselamatan dan kebebasan warga sipil.
Kritik dari Negara-negara Dunia
Negara-negara di dunia, termasuk beberapa negara Barat yang sebelumnya mendukung kebijakan Israel, mulai memberikan kritik terhadap penggunaan teknologi ini. Beberapa negara mulai memanggil Israel untuk menjelaskan penggunaan teknologi AI dalam konflik ini, serta meminta agar militer Israel memberikan akses kepada badan-badan kemanusiaan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kesimpulan
Penggunaan teknologi AI pengenal wajah oleh Israel untuk melacak dan menculik warga Gaza mengundang kecaman dunia internasional, karena tidak hanya memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, tetapi juga menambah ketegangan politik dan diplomatik yang sudah ada. Ribuan warga Gaza telah menghilang tanpa jejak, dan banyak keluarga yang tak tahu nasib anggota keluarga mereka. Sementara itu, dunia terus menuntut pertanggungjawaban atas penyalahgunaan teknologi ini dan mendesak penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam konflik yang terus berlanjut.