Bangar adalah ibu kota dari Distrik Temburong,
distrik paling timur di Brunei Darussalam yang terpisah dari wilayah utama negara ini oleh Malaysia dan Teluk Brunei. Kota kecil ini menjadi pintu gerbang ke keindahan alam liar Brunei yang masih terjaga dan alami. Walaupun ukurannya kecil, Bangar menyimpan daya tarik luar biasa melalui hutan hujan tropis, sungai yang jernih, dan budaya lokal yang khas. Dalam beberapa tahun terakhir, Bangar semakin dikenal sebagai tujuan wisata ekowisata yang menjanjikan.
Lokasi Strategis dan Akses Menuju Bangar
Bangar terletak di Distrik Temburong, yang dikenal sebagai “paru-paru hijau” Brunei. Kawasan ini terpisah dari bagian utama negara dan dapat diakses dengan perjalanan darat melintasi Jembatan Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien — jembatan terpanjang di Asia Tenggara yang menghubungkan Temburong langsung ke Bandar Seri Begawan. Jembatan ini memberikan dampak signifikan terhadap kemudahan akses dan pertumbuhan ekonomi Bangar.
Sebelum jembatan dibangun, akses ke Bangar harus dilakukan melalui perjalanan air yang panjang atau melewati wilayah Malaysia. Kini, perjalanan ke kota ini menjadi jauh lebih mudah dan nyaman, membuka kesempatan bagi lebih banyak orang untuk mengenal keindahan Bangar.
Pesona Wisata Alam dan Budaya Bangar
Kota Bangar merupakan titik awal yang ideal untuk menjelajahi hutan tropis Temburong yang masih perawan. Selain itu, suasana kotanya yang tenang dan penduduknya yang ramah menjadikan pengalaman mengunjungi Bangar sangat menyenangkan.
Taman Nasional Ulu Temburong
Ini adalah permata utama Temburong dan salah satu taman nasional paling terkenal di Brunei. Dengan luas sekitar 50. 000 hektare, Ulu Temburong adalah kawasan konservasi alam yang dikelola dengan ketat. Pengunjung dapat menikmati jembatan kanopi (canopy walk), menjelajahi sungai dengan perahu tradisional, serta melihat langsung flora dan fauna langka di habitat aslinya. Bagi pecinta alam, tempat ini adalah surga yang wajib dikunjungi.
Perkampungan Budaya dan Desa Tradisional
Bangar dikelilingi oleh kampung-kampung tradisional yang masih melestarikan gaya hidup lama, seperti Kampung Batang Duri dan Kampung Sibut. Di sini, wisatawan bisa mengenal lebih dekat adat istiadat suku asli seperti Iban, Kedayan, dan Murut. Tarian tradisional, kerajinan tangan, dan kuliner khas menjadi bagian dari pengalaman budaya yang autentik.
Taman Peranginan Batang Duri
Tempat ini adalah lokasi piknik favorit di Bangar yang terletak di tepi sungai. Cocok untuk keluarga, taman ini menawarkan suasana alam yang sejuk dengan fasilitas rekreasi dan area bermain anak. Air sungainya jernih, dan pengunjung dapat berenang atau sekadar menikmati pemandangan alam di sekelilingnya.
Kehidupan Masyarakat dan Pembangunan Kota
Bangar memiliki populasi yang tidak terlalu besar, tetapi masyarakatnya hidup rukun dengan gaya hidup yang sederhana. Banyak penduduk bekerja di sektor pertanian, pemerintahan, dan ekowisata. Karena statusnya sebagai ibu kota distrik, Bangar memiliki fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit kecil, masjid, dan kantor pemerintahan yang mendukung kehidupan warganya.
Dengan dibangunnya jembatan penghubung ke daratan utama Brunei, pembangunan di Bangar mulai menunjukkan kemajuan. Pemerintah juga aktif mempromosikan ekowisata untuk mendukung perekonomian lokal tanpa merusak lingkungan. Konsep pariwisata berkelanjutan menjadi fokus utama dalam pengembangan kota ini.
Komunitas Ramah Lingkungan
Masyarakat Bangar dikenal memiliki perhatian yang besar terhadap lingkungan. Edukasi mengenai pelestarian alam dan keberlanjutan telah menjadi bagian dari cara hidup di kota ini, sejalan dengan peran Temburong sebagai area konservasi. Kesadaran ini terlihat dari bersihnya sungai-sungai, hutan yang tetap hijau, dan sedikitnya pembangunan yang merusak alam.